Kamis, 11 April 2013

Keunggulan Otak Tengah

Keunggulan Otak Tengah

Selama ini kita lebih sering mendengar atau familiar dengan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dimana berperan pada logika, pembelajaran bahasa, angka, tulisan, dan hitungan. Sedangkan otak kanan berperan pada daya kreatifitas, imajinasi dan lainnya. Otak tengah (Mesencephalon), berfungsi sebagai jembatan penghubung antara otak kanan dan otak kiri, dan selain itu juga berfungsi sebagai keseimbangan. Otak tengah juga yang mendominasi perkembangan otak secara keseluruhan. Fungsi dari otak tengah dimana dalam keadaan tertidur dapat berkembang secara maksimal.
Pada penelitian kedokteran, otak tengah berhubungan dengan frekuensi gelombang otak (alpha hingga tetha) yang dikenal bisa mengondisi tubuh manusia menjadi rileks dan nyaman.
Otak tengah juga diyakini sebagai perkembangan pertama dalam petumbuhan janin, yang merupakan bagian terkecil dari otak yang berfungsi seperti ” Stasiun Relai ” untuk informasi pendengaran dan penglihatan. Otak tengah juga berperan untuk meningkatkan kemampuan mengasihi orang lain.
Otak tengah dapat diaktifkan secara ” manual ” ataupun alami. Orang2 yang otak tengahnya aktif secara alami biasanya disebut orang2 dengan kemampuan luar biasa, misalnya tuna netra yang bisa melihat, dimungkinkan otak tengahnya aktif secara alami.
Bila otak tengah diaktifkan, daya konsentrasi akan meningkat, kemampuan fisik berkembang, otak kanan dan kiri seimbang, ada keseimbangan hormon, dan daya intuisi meningkat.
Ada efek ajaib dari aktivasi otak tengah, misalnya bisa mendeteksi penyakit, menerima sinyal firasat, memprediksi masa mendatang, menebak kartu, mewarnai tanpa melihat, dan sebagainya.

Adanya penemuan baru di dunia psikologi, yaitu dapat berhasil mengaktifkan otak tengah (midbrain) anak-anak, misalnya melalui Metode Belajar Midbrain, karena setelah diaktifkan, midbrain akan mengeluarkan gelombang otak untuk merasakan dan bereaksi terhadap benda2 di luar.
Training aktivasi otak tengah efektif untuk usia anak 5 – 15 tahun, yang biasa dilakukan dengan Metode Belajar Menutup Mata, untuk membantu anak2 memasuki kondisi terbimbing midbrain. Sehingga mereka dapat secara seimbang menggunakan otak kanan dan otak kiri, serta mengembangkan potensi terbesar dari daya otak. Memejamkan mata membantu anak lebih fokus/konsentrasi, setelah terbiasa tidak perlu lagi menutup mata juga dapat menggunakan otak tengah/midbrain dan terjadi keseimbangan antara otak kanan dan kirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar